Thursday, 6 June 2013

Fakta Unik Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional 2012/2013

Inilah 7 Fakta Unik Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional 2012/2013.

1. Pelaksanaan Ujian Nasional di 11 Provinsi diundur
Para siswa SMA/MA di 11 provinsi harus menunggu lebih lama untuk mengikuti Ujian Nasional dibandingkan daerah lainnya. Rupanya ini terjadi karena ada keterlambatan proses memasukkan soal ke amplop. Percetakan tak mampu mengejar target waktu yang ditentukan. keterlambatan ini terjadi pada siswa SMA dan MA saja di 11 provinsi seperti:Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ujian Nasional 2013 tingkat SMA/MA dan paket C di 11 provinsi diundur dari jadwal sebelumnya 15 April hingga 18 April 2013.

2. Soal UN tertukar
Pemerintah sepertinya gagap dalam menghadapi pelaksanaanUN tahun ini. Padahal, UN sudah ada sejak dulu. Tapi toh persoalan selalu berulang tiap tahun. Seperti kasus yang terjadi di Sumatera Barat. Ada dua sekolah yakni SMA Negeri 1Batangkapas dan SMA Negeri Pancung Soal. Di SMA Negeri Batang kapas, pengawas menemukan soal ujian bidang studi Bahasa Indonesia tidak sesuai dengan tulisan pada sampul. Di mana, pada sampul yang bertuliskan Bahasa Indonesia pada jam ujian itu, ternyata setelah sampulnya dibuka, pengawas ruangan menemukan soal ujian yang akan dibagikan ke peserta ujian berisikan soal Bahasa Inggris. Akibatnya sekolah tersebut mengalami kekurangan soal Bahasa Indonesia.
Akhirnya, UN bidang studi Bahasa Indonesia ditunda beberapa jam akibat kesalahan ini. Karena soal ujian tidak cocok dengan isi. Sedangkan soal UN Bahasa Inggris yang ada dalam sampul setelah terbuka tersebut langsung diamankan oleh petugas keamanan dan Tim Pemantau Independen yang ada di sekolah itu untuk menjaga kerahasiaannya.
Kejadian yang sama terjadi di Banten, Akibat naskah soal UN yang diterima tertukar atau tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diuji, sebanyak lima sekolah di Banten gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) di hari pertama. Kelima sekolah tersebut yaitu, SMAN 1 Kota Cilegon, SMAN 4 Kota Cilegon, SMAN 3 Kota Serang, SMA Nur Albantani Kota Serang, dan SMARachmatullah di Kota Serang.

3. Dalam Satu Hari, Jadwal UN SMA Diubah Dua Kali
Hanya di dalam tempo satu hari, jadwal pelaksanaan Ujian Nasional di Sulawesi Barat mengalami dua kali perubahan. Sebelumnya, menyusul keterlambatan pengiriman naskah soal ujian, jadwal yang semula berlangsung Senin (15/4/2013) hari lalu, diundur menjadi Rabu (17/4/2013).

4. Ujian Nasioanal Tanpa LJK
Ujian Nasional (UN) Bahasa Inggris di SMA Luar Biasa Wyata Guna Jl Pajajaran No 50, Bandung, Selasa (16/4/2013) tanpa lembar jawaban komputer(LJK). Peserta UN menjawab soal dengan tulis tangan pada lembar jawaban manual. Ini sudah berlangsung selama dua hari UN.

5. Kertas Soal Ujian dan Lembar Jawaban Mudah Sobek
Kali ini soal kualitas kertas soal UN. Banyak yang mengeluhkan kertasnya mudah sobek. Banyakpara siswa mengeluhkan tipisnya kertas jawaban. Dia mengatakan, tipisnya kertas lembar jawaban tersebut menyebabkan jika lembar jawaban telah diisi dan ingin dihapus dikhawatirkan rusak.

6. Ujian Nasional Pakai Soal Fotokopi
Kasus ini terjadi di MAN 2 Kota Bukittinggi. Sebanyak 70 siswa terpaksa menggunakan soal hasil fotokopi karena soal yang asli habis. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi Yuen Karnova, fotokopi soal UN yang kurang tersebut dilakukan di sekolah dengan pengawalan polisi serta disaksikan pengawas dari unsur mahasiswa.
Akibat kekurangan soal itu, UN di MAN 2 terpaksa diundur selama 1 jam dari jadwal semestinya. Harusnya dimulai pukul 07.30 WIB menjadi pukul 08.30 WIB. "Meski ada kekurangan soal serta pengunduran jam ujian namun pelaksanaan UN tetap berjalan lancar," kata dia.

7. Soal Ujian Tak Datang, Siswa Gagal Ujian
Seperti ditemukan di SMA Negeri 2 Payakumbuh. Di sekolah berjuluk "Kampus Flamboyan" ini, sebanyak 84 siswa-siswi jurusan IPS, batal mengikuti ujian nasional hari pertama. Ini terjadi karena soal Bahasa Indonesia yang diujikan,tidak sampai ke sekolah di kawasan Bukiksitabuah, Nagari Aiatabik tersebut.
Selain persoalan naskah ujian Bahasa Indonesia yang tidak sampai ke SMAN 2, pelaksanaan ujian nasional 2013 di Kota Payakumbuh juga diwarnai dengan persoalaan tidak cukupnya jumlah soal yang diterima sejumlah sejumlah sekolah. Seperti ditemukan di SMAN 3, MAN 3, SMA PGRI dan SMKN 2.

No comments:

Post a Comment